Kamis, 18 Oktober 2012

Aku Bercerita Tentang Dia


Sederhana itu adalah, saat aku mencintai nya. Dia selalu mengajarkan aku untuk tersenyum dalam kesederhanaan meskipun perasaanku tak sebahagia senyumku. Dia yang selalu membawaku dalam kebahagiaan meskipun dalam keadaan terpuruk. Disaat aku menangis dia slalu mengajarkanku untuk menghela nafas berkali-kali dan menenangkan hati lalu meminum segelas air putih untuk menetralisir keadaan, itu adalah cara sederhana yang selalu dia berikan agar aku bisa tenang. Saat aku sakit, dia selalu mengajarkan aku untuk merasakan sebuah tempat yang sangat tenang dengan udara bersih hanya dengan memejam kan mata dan menghilangkan sejenak rasa sakit itu, dan menurutku itu adalah cara yang sederhana untuk membuat aku sembuh. “Tuhan….begitu baiknya Engkau menciptakan laki-laki sebaik dia untuk mengajarkan aku tentang kesederhanaan”

Aku rindu memeluknya disaat dia terpaksa menangis didepan wanita seperti aku yang selalu Ia tegarkan hatinya. Aku rindu menjaganya disaat dia sakit dan terpaksa memintaku untuk menjaganya. Aku rindu menenangkan fikirannya yang sedang kacau dan terpaksa menceritakan kesedihannya dihadapan aku, wanita yang selalu saja dibuatnya tersenyum saat aku dalam masalah. Itu semua karena aku tahu, dia tak pernah ingin menangis di hadapanku, dia tidak pernah mau terlihat sakit di depanku karena dia ingin selalu sehat agar dia bisa menjagaku. Dia tidak pernaah mau terlihat lemah dengan masalah-masalah yang sebenarnya lebih rumit dari masalahku karena dia tidak mau menyusahkan aku yang sudah punya segudang masalah. Hal ini sangat tidak terlihat, dan dia selalu punya banyak cara untuk membuat aku bahagia, membuat aku tersenyum meskipun keadaan tak memungkinkan aku untuk tersenyum. “Tuhan…Engkau telah mengirimkan malaikat penyempurna dalam kehidupanku. Tidak pernah aku sadari hal kecil yang dia lakukan untuk kebahagiaanku adalah hal yang sangat besar untuk dilakukan. Terimakasih Tuhan”

Aku takut kehilangan dia di masa depan, dia di masa lalu hanya lupa kemana hati nya harus pulang. Dia hanya lupa dimana hatinya harus berteduh. Dia hanya bersinggah ke beberapa hati untuk belajar tentang beberapa hal. Aku ingin dia kembali dengan kesederhanaan nya. Mungkin aku dan dia di masa lalu terlalu banyak melakukan hal manis bersama, hingga akhirnya itulah yang membuat aku kini terjatuh dalamsebuah memori manis yang selalu mengajarkan aku tentang kebahagiaan dan kesederhanaan. Tapi dia adalah salah satu dari kebahagiaan terbesar yag aku miliki di dunia ini. Sulit untuk membencinya apalagi melupakannya dan berpaling pada hati lain. “Tuhan.. aku percayakan dia hanya kepada-Mu. Lindungi dia .. jaga dia..tuntun hatinya untuk kembali pulang ke hatiku. Aku percaya kekuatan-Mu, aku percaya takdir yang Engkau berikan untukku adalah kebahagiaan bersama dia. Tuhan.. aku sangat mencintainya.. bawa dia kembali kepadaku. Aku merindukan dia yang dulu sangat mencintaiku….”

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar